Sabtu, 16 April 2011

Hubungan Manusia Dengan Budaya Arsitektur

Arsitektur sebagai lingkungan binaan manusia Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan. Suatu karya arsitektur merupakan wujud kebudayaan sebagai hasil kelakuan manusia dalam rangka memenuhi hasrat kebutuhan mereka. Menurut Van Romondt Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia (definisi konsepsional) kata ruang meliputi semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia.pada prinsipnya jelas bahwa arsitektur terdiri dari unsur-unsur ruang. Atau dengan kata lain karya arsitektur merupakan lingkungan baik buatan manusia maupun dari alam, istilah yang lebih popular untuk menggambarkan pengertian ini lah bahwa arsitektur merupakan suatu lingkungan binaan. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan Hubungan antara kegiatan manusia dengan lingkungan alam dijembatani oleh pola-pola kebudayaan yang dimiliki manusia (Parsudi Suparlan). Lingkungan, selain berupa lingkungan alam juga berupa lingkungan sosiobudaya. Karena itu konsep manusia harus dipahami sebagai makhluk yang bersifat biososiobudaya. Sehubungan dengan itu, maka manusia, kebudayaan dan lingkungan merupakan 3 faktor yang saling berhubungan secara integral. Lingkungan alam tempat manusia hidup memberikan daya dukung kehidupan dalam berbagai bentuk kemungkinan yang dapat dipilih manusia untuk menentukan jalan hidupnya. Pengembangan pilihan-pilihan itu sangat bergantung pada potensi kebudayaan menusia yang berkembang karena kemampuan akalnya. Dengan kata lain, melalui kebudayaan manusia akan selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungannya. Dalam proses adaptasi tersebut manusia mendayagunakan lingkungan agar dapat melangsungkan kehidupannya. Pertumbuhan Ekologi Manusia Pendapat 1: Keadaan lingkungan alam menentukan corak kebudayaan (aliran environmental determinism) Artinya gejala kebudayaan hanya dapat dijelaskan dan dianalisis berdasarkan pengaruh lingkungan. Seluruh aspek tingkah laku dan kebudayaan merupakan hasil dan bentukan lingkungan alam. Contoh: manusia yang berada dalam 1 lingkungan memiliki kebudayaan yang sama Pendapat 2: Lingkungan alam tidak menentukan warna kebudayaan, tetapi hanya sekedar menawarkan kemungkinan dan manusia memanfaatkannya sesuai dengan teknologi yang dikuasai (aliran environmental possibilism) Artinya: lingkungan alam memang berpengaruh kepada kebudayaan, tetapi tidak menentukan corak kebudayaan. Contoh: Manusia dalam lingkungan yang sama memiliki kebudayaan yang berbeda Kedua aliran ini selanjutnya menjadi pendekatan awal dalam kajian ekologi manusia. Konsep Dasar Ekologi Manusia 1. Adaptasi Merupakan pola penyesuaian manusia terhadap lingkungan alam dalam usaha melangsungkan dan mengembangkan kehidupannya (survival). Penekanan: - proses evolusi genetik : gerak timbal balik akibat adanya interaksi manusia dengan lingkungannya - tingkah laku : beroperasi melalui pengetahuan dan persepsi untuk mengatasi kondisi lingkungannya 2. Ekosistem - suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara ,manusia dengan lingkungannya - Suatu sistem interaksi yang bersifat fungsional dan efektif antara organisme hidup (fisik dan biologis) dengan lingkungannya - Konsep ekosistem membantu memahami pola interaksi antara manusia dengan lingkungannya 3. Relung (niche) Semua makhluk hidup memiliki tempat hidup (habitat). jika habitat berubah maka makhluk hidup akan mati atau harus pindah. Jika perubahan berlangsung lama atau bertahap, makhluk hidup akan beradaptasi (menyesuaikan diri). ‘Profesi’ makhluk hidup dalam habitat atau tingkah laku dalam menyesuaikan diri ini disebut relu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar