Rabu, 24 Agustus 2011

Antara Adam Dan Monyet, Luthfa Septiadarma VS Charles Darwin ( Siapakah Anda?? )

Bingung dengan judulnya?? Tapi ini adalah dua buah teroi yang berbeda akan munculnya manusia.
Ya... inilah dua pendapat yang berbeda.

Teori pertama

Sejarah asal mula manusia menurut Islam dan teori evolusi menurut para ahli. Begitu banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia.

Banyak para ahli mempercayai bahwa, kehidupan manusia berawal dari terpisahnya sebuah spesies hominid dari garis evolusi primata yang akan menurunkan simpanse dan gorila. Kemudian, hominid ini berkembang dan menurunkan manusia modern, Homo sapiens. pernyataan ini dipengaruhi oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin.


Teori evolusi adalah suatu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup pada masa lampau, beradaptasi dan mengalami perubahan bentuk bagian-bagian tubuhnya. biasanya, proses ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Proses ini disebut evolusi.

Teori evolusi mengatakan bahwa manusia merupakan keturunan dari hominid. Hominid adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri diantara manusia dan kera. Banyak fosil-fosil hominid ini tersebar di seluruh bagian dunia. Fosil hominid tertua yang pernah ditemukan adalah Australopithecus africanus. Hominid ini ditemukan di Afrika. Australopithecus memiliki kapasitas otak sebesar 450 cc. Hominid ini sudah bisa berjalan dengan posisi tegak. Posisi tegak ini sangat penting karena, posisi ini memberikan beberapa keuntungan bagi hominid ini. Contohnya hominid ini sudah bisa melihat benda dalam jarak yang jauh dan ia sudah bisa memindahkan berat ke tangan.

Sekitar 2 juta tahun yang lalu, muncullah Homo habilis, spesies ini diperkirakan merupakan keturunan dari Australopithecus africanus. Homo habilis sudah memiliki kemampuan untuk membuat peralatan-peralatan kasar dari batu-batuan dan tulang hewan. Mereka bertahan hingga sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Kemudian, mereka digantikan oleh Homo Erectus.

Homo erectus adalah jenis hominid yang kemungkinan besar merupakan keturunan dari Homo Habilis. Homo erectus memiliki kapasitas otak yang lebih besar daripada Homo habilis. Mereka sudah mamou membuat peralatan yang lebih halus dan rapi dari bebatuan dan tulang hewan.

Kemudian, Homo erctus menurunkan Homo Neanderthalensis. Homo Neanderthalensis hidup di gua-gua dan telah bisa mengubur orang mati. Di beberapa wilayah, mereka mampu bertahan sampai 40.000 tahun yang lalu. Akan tetapi, mereka punah dan digantikan Homo sapiens, manusia modern.


Dan yang intinya adalah asal muasal nenek moyang kita adalah monyet.
Anda mau disamakan dengan monyet?? Itu adalah pilihan anda...

Teori yang kedua.


Itulah sejarah asal mula manusia menurut teori evolusi, Akan tetapi, hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang telah tertulis dalam Al-Qur'an. Allah berfirman dalam (QS> Al Hijr (15): 28-29) yang artinya :

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr (15) : 28-29)

Tahap kejadian manusia menurut Islam

a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)

Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :

"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)

Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :

"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)

b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :

"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :

"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)

Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.

c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)

Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.

Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).

Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :

"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)

Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).

Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."

Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :

"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6

Anda muslim?? jika iya, mana yang anda percaya??

Mungkin kalau saya boleh berteori revolusi manusia saya akan mengacu pada teori yang kedua.
Kenapa?? Karena saya muslim yang percaya akan isi kitab saya yaitu Alquran.

Namun yang menjadi pemikiran saya akan revolusi ini adalah perubahan ukuran manusia.
Gambar diatas merupakan penemuan menghebohkan baru baru ini, dikatakan bahwa itu adalah fosil Nabi Adam. Wallahualam dengan berita ini, tapi setidaknya betapa terkejut kita melihat ukuran manusia modern dengan fosil tersebut jauh lebih besar dibanding kita yang rata rata hanya bertinggi 180cm saja. Mungkin Sekitar sekurang kurangnya 40 kali lebih kecil kita dibanding fosil tersebut.


                                                                 Makam Nabi Zulkifli AS



                                                                 Makam Nabi Daud AS



                                                                 Makam Nabi Shaleh AS

Dapat dilihat makam para Nabi tersebut terlihat lebih besar dari ukuran manusia saat ini. Inikah yang disebut revolusi manusia?? Ataukah ada konspirasi tertentu dari teori Charles Darwin??

Adakah teori yang menjelaskan tentang fakta revolusi manusia versi saya??
Jika ada mari saling memberi tahu ilmu kepada sesama??



                                                                       Charles Darwin
                                                                              VS
                                                                    Luthfa Septiadarma
 Hahahaha endingnya berlebihan... Tapi siapa yang anda jagokan??
                                                             




Sabtu, 16 April 2011

Jenis Bahan Bangunan Yang Aman

Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan / material bangunan memegang peranan penting dalam suatu kontruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, keselamatan dan keawetan suatu bangunan. Pemilihan bahan bangunan yang tentunya bisa dilihat kasat mata dan didasarkan oleh pengalaman para kontraktor / orang yang berpengalaman dalam memilih material bahan bangunan bisa dibedah sbb:

1. Bahan bangunan berupa PASIR yang memenuhi criteria material bangunan yang baik / berkualitas

A.berbutir tajam

B.besaran butiran beraneka ragam

C.tidak mengandung bahan organis

D.Yang mengandung lumpur selepas dikepal masih ada yang menempel

2. Bahan bangunan berupa KERIKIL

A.keras tidak berpori

B.berbentuk tajam

C.Besaran beraneka ragam

D.besar kerikil max 1/5 lebar untuk balok

E.besar kerikil max 1/3 lebar plat

3.KAPUR tidak terlalu banyak dalam kebutuhan material bangunan tetapi juga perlu diperhatikan

A.putih bersih berbutir halus

B.bahan baku karang bukit lebih baik

C.bahan baku karang laut kurang baik

catatan sebelum digunakan simpan ditempat yang kering/tidak kehujanan

Rumah Tradisional Limasan Gajah Mungkur

Merupakan rumah tradisional Jawa jenis Limasan yang mememiliki perpaduan model, yaitu bentuk “rumah model limasan” dengan bentuk “ rumah model kampung”. Perpaduan dua buah model rumah jawa ini menjadikan bangunan tersebut memiliki tutup keong pada salah satu konstruksi penutup atapnya sedangkan bagian yang lain menggunakan balok dudur yang membentul atap limasan. Jika dilihat dari sumbu simetris keseluruhan bangunan, maka rumah ini menggunakan setengah model kampung dan setengahnya lagi menggunakan struktur atap limasan. Bangunan ini menggunakan tiang atau saka sebanyak 8 buah, 10 buah dan kelipatan seterusnya. Keseluruhan bangunan ini menggunakan konstruksi kayu keras seperti kayu Jati, kayu sonokeling, kayu nangka dan jenis kayu jawa kuat lainnya. Bangunan ini memiliki satu buah “wuwungan”. Jika dilihat dari bentuknya, bangunan ini dapat diposisikan pada exixting site yang menempel dengan bangunan tetangganya dan dapat ditambahkan besaran ruangnya secara memanjang disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. Keseluruhan tiang atau saka berdiri pada pondasi jenis “Umpak” yang biasanya terbuat dari batu keras dan diberi purus pada bagian tengah batunya. Fungsi “purus” tersebut untuk mengunci kestabilan kayu terhadap gaya geser konstruksi. Kayu juga sering digunakan sebagai umpak. Jenis kayu yang digunakan sebagai umpak biasanya bagian terkeras dari batang pohon yaitu bagian bonggol batang kayu.

Bata Alternatif

Selama delapan tahun bergelut dengan sampah, H Sudarno ST selalu diremehkan teman-temannya. Tak jarang pula ia dianggap ‘gila’, karena berkeinginan menyulap limbah domestik menjadi barang-barang yang berguna. Menerima kenyataan seperti itu, pria yang karib disapa Darno ini mengaku tidak patah arang. Ia justru semakin terlecut semangatnya. Tentu, jerih-payah Darno akhirnya benar-benar membuahkan hasil. Sebuah penghargaan prestisius, Kalpataru, diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, pada awal Juni 2007. Kegigihan Darno menyelamatkan lingkungan, kini telah membuahkan bukti konkret. Ada empat produk Darno yang menjadi “barang-barang berharga tepat guna” dari limbah domestik itu. Pertama, batem (batu tengahnya macem-macem, berupa sampah) sebagai alternatif batu bata atau batako. Rumah yang ia tinggali dibuat dari batem ini. Kedua, ia juga memproduksi Manis Bara Sudarno (MBS), yaitu cairan menghilang bau busuk; ketiga, tongnopos (Tong Sudarno Kompos), bermanfaat sebagai pupuk tanaman; dan keempat, lumpur ajaib, yaitu bongkahan penyaring limbah beracun. Kini, Darno masih melakukan penelitiannya untuk memproduksi kerikil berbahan sampah plastik, serta pasir dari bahan sampah styrofoam. Kisah pergumulannya dengan sampah yang bagi banyak orang dianggap menjijikkan dan kotor itu diawali Darno pada 1999. Kala itu, pria yang memiliki laboratorium mini di rumahnya ini masih bertugas sebagai staf Dinas Perumahan dan Kesehatan Lingkungan. Di kantor dinas itu, ia dipercaya mengolah limbah domistik dengan cara dibakar. Dengan tugas itu, ia mempelajari tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang berhubungan dengan tanggung jawab kerjanya. Setelah memahami tupoksi kerja, pria kelahiran Caruban, Madiun, Jawa Timur –persisnya 10 Juli 1954– itu mulai melakukan penelitian secara sederhana terhadap sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Keputih, Surabaya Timur. Melihat sampah yang menggunung dan menebar bau busuk di area TPA Keputih –yang juga mengundang protes keras dari warga yang bermukim di sekitar TPA– itu Darno lantas mengaku ‘takabur’. “Saat itu keluar sombong saya. Dalam hati saya mengatakan, ‘Saya ini orang desa, lulusan ITS, masak membakar sampah saja tidak bisa’,” kenang anak kedua dari delapan bersaudara pasangan Djojo Kasidjan dan ibu Saginah itu, kepada Republika. Saat itu, di TPA Keputih ada empat unit mesin pembakar sampah yang dibeli pemkot dari Jerman. Namun, mesin-mesin itu nyaris jarang terpakai karena biaya operasionalnya terlalu tinggi. Dari situlah, Darno mulai memutar otak untuk mencoba melakukan pembakaran sampah sendiri di rumahnya kawasan Kutisari Utama II C, Surabaya. Saat kali pertama membakar sampah, ia menggunakan dandang (alat memanak nasi). “Satu minggu melakukan uji coba, alat dandang itu kemudian dicuri pemulung,” tutur Darno. Staf Tata Usaha (TU) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya itu lalu membuat dandang lagi dengan ukuran lebih besar. Namun, uji coba ini gagal. Dandang meledak saat dipakai untuk membakar sampah, belum sampai tiga menit. Sungguh pun begitu, ia tidak kendor bereksperimen. Ia membuat tempat pembakar sampah dari drum yang dilengkapi peralatan blower, shower, blander. Ketika alat ini mulai bisa membakar sampah tanpa asap, ia mendapat protes para tetangga. Kegiataan Darno dianggap mengganggu lingkungan rumahnya. “Ya, akhirnya saya meminta maaf kepada tetangga yang merasa terganggu, dan saat itu pula saya langsung menghentikan kegiatan pembakaran sampah itu,” ujar pria yang selalu berpenampilan sederhana dan ramah ini. Pengganti batu bata Darno seperti memperoleh hikmah dari peristiwa itu. Ia pun mengalihkan uji cobanya membuat batu bata dari bahan sampah yang kemudian ia namakan batem. Batem itu, bagian tengahnya berupa 30 jenis sampah, baik organik maupun anorganik (sampah sulit membusuk): Plastik, pecahan kaca, karet, styrofoam, aluminium, pecahan keramik, dan sebagainya, dicampur dengan sampah organik berupa kulit durian, kacang, manggis, kulit telur, kulit kerang, dan lainnya. Kemudian dibalut dengan semen yang dicampur pasir. Semuanya dipadatkan dengan mesin. Kini, batem produksi suami Salamah ini telah banyak dipesan orang. Meski hanya mampu memproduksi 400 batem per hari, ia mengaku sangat senang, karena bisa mempekerjakan delapan orang pekerja dengan penghasilan cukup lumayan. Ayah empat anak –Sri Astuti, Sri Rahayu, Setyo Budi Prasojo, dan Handika Plumasasmuka– ini menjual batem dengan harga Rp 1.200 per biji berukuran standar, 22x15x10 cm (berat 5 kg). Ihwal kekuatan daya beban batem, Darmo menjamin lebih kuat daripada batu bata biasa atau batako. “Kalau batem saya, daya kekuatan bebannya tujuh ton, batu bata lainnya hanya satu ton,” ujar Darno. Batem ini telah memperoleh rekomendasi resmi dari Jurusan Teknik Sipil ITS sebagai alternatif pengganti batu bata. Penggemar buku-buku tasawuf ini berharap ada investor yang mau bekerja sama memproduksi batem secara massal. “Tetapi, kerja saya ini yang utama bukan mencari keuntungan materi. Terpenting adalah bagaimana masalah lingkungan, khususnya sampah ini bisa diatasi,” ujar alumnus Teknik Sipil ITS itu. Lantas “ilmu” apa yang membuat Darno mampu mengolah sampah-sampah itu? Dengan lugasnya ia mengakui selama ini ilmu yang diperolehnya awalnya hanya coba-coba saja. Darno mengaku tidak pernah mempunyai referensi khusus tentang batem, misalnya. “Saya tidak pernah belajar dengan siapa pun atau membaca lewat buku literatur. Semuanya merupakan petunjuk dari Allah SWT,” tutur anak pejuang dan tokoh Partai Masyumi (Majelis Muslimin Indonesia) Caruban, Madiun, ini dengan polosnya. Ia meyakini langkahnya dalam mengolah sampah, meski ia harus menerima cemoohan. “Rumah yang saya bangun dengan batem pun disebut sebagai rumah bau sampah,” ujar Darno yang mengaku tak perlu marah atas segala cemoohan kepadanya. n m anis fathoni

Penutup Atap

Jenis-jenis Material Penutup Atap PDF Cetak E-mail
Selasa, 01 Februari 2011 15:44
atap_gentengSetiap jenis material penutup atap punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda bisa memilihnya dengan mempertimbangkan penampilan, kepraktisan, bentuk, dan rencana desain. Ada beberapa jenis material atap yang saat ini banyak digunakan, yaitu sebagai berikut.

Atap sirap
Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini ketahanannya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan hingga 25 tahun atau lebih. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah-rumah bergaya pedesaan yang menyatu dengan alam.

Atap genteng tanah liat tradisional
Material ini banyak dipergunakan untuk rumah. Gentang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar. Kekuatannya cukup baik. Untuk memasang genteng tanah liat membutuhkan rangka. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.

Seiring waktu, warna dan penampilan genteng akan berubah. Pada permukaannya biasanya akan tumbuh jamur. Bagi sebagian orang dengan gaya rumah tertentu mungkin ini bisa membuat tampilan tampak lebih alami, namun sebagian besar orang tidak menyukai tampilan ini.

Atap genteng keramik
Material genteng ini berbahan dasar tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing, jadi permukaannya sudah diglasur. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam untuk melindungi genteng dari lumut. Ketahanannya sekitar 20–50 tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.

Atap genteng beton
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya saja bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar. Bagian luarnya diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan lapisan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 hingga 40 tahun.

Atap seng
Atap ini terbuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan seng secara elektrolisis yang tujuannya untuk membuatnya jadi tahan karat. Jadi, kata 'seng' berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan seng ini belum hilang. Jika sudah lewat masa itu, atap akan mulai berkarat dan bocor.

Atap dak beton
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Penerapannya biasanya pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Karena konstruksinya kuat, atap ini dapat digunakan sebagai tempat beraktivitas, misalnya untuk menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.

Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan pada bagian cor-nya dan pada saat memasang lapisan waterproof pada bagian atasnya.

Atap genteng metal
Atap ini berbentuk material lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat. Ukurannya lebih besar dari genteng tanah liat, yakni sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm.

Genteng aspal
Material genteng yang satu ini bersifat transparan, terbuat dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasaran. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka, dan jenis yang kedua, model bergelombang yang pemasangannya cukup disekrup pada balok gording.

Atap ini biasanya dipilih dan dipasang untuk memberi penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasanya dipasang pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela, atau sebagai aksen yang melengkapi desain sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan.

Atap polikarbonat
Atap ini berbentuk lembaran besar yang dapat dipasang tanpa sambungan. Keunggulan polikarbonat adalah pada kualitas materialnya dan ketahanannya terhadap radiasi matahari. Atap jenis ini biasanya dipakai pada kanopi atau atap tambahan. Atap polikarbonat dapat dipasang dengan mudah dan cepat, namun harganya memang lebih mahal dari atap lainnya.

Bahan Bangunan Alternatif

Dewasa ini semakin banyak jenis Bahan Bangunan pabrikasi. Adakah bahan bangunan ini ramah lingkungan? Apakah tidak lebih baik menggunakan bahan bangunan yang ekologis?

Kalau berjalan-jalan ke toko bangunan, semakin banyak saja bahan bangunan baru yang ditawarkan. Kondisi ini jelas menguntungkan bagi konsumen. Semakin banyak alternatif, semakin banyak pula pilihan untuk mewujudkan sebuah bangunan.

Tak dipungkiri, semakin beragamnya bahan bangunan, semakin terbuka kesempatan bagi seseorang untuk mewujudkan sebuah bangunan. Misalnya untuk membuat dinding. Dulu, orang menggunakan kayu atau gedhek sebagai dinding. Sejak adanya bata, orang beralih menggunakan bata, dan bangunan pun menjadi lebih kokoh dan permanen. Belakangan, muncul batako yang dari semen, terus ada beton ringan aerasi, ada juga papan gipsum dan semen, hingga beton cetakan sebagai dinding.

Berbagai Bahan Bangunan alternatif dibuat dengan tujuan untuk memberikan berbagai kemudahan dan kecepatan dalam mewujudkan sebuah bangunan. Bicara soal dinding lagi misalnya. Membuat dinding dari bata merah mulai dirasa lama. Ini antara lain karena ukuran bata kecil-kecil (6cmx10cmx20cm), sehingga ketika harus merangkainya menjadi sebuah dinding (katakanlah 3mx3m) dibutuhkan waktu lebih satu hari. Untuk satu meter persegi dinding, paling tidak seorang tukang harus menyusun 40-50 bata dan merangkainya satu per satu dengan adonan semen. Waktu pembuatan bisa dipercepat bila menggunakan bahan alternatif seperti batako atau beton ringan aerasi.

Jika menggunakan batako atau beton ringan aerasi berukuran 10cmx20cmx40cm, membangun dinding bisa lebih cepat. Untuk membuat satu meter persegi dinding, paling tidak si tukang cukup merangkai 10-15 batako atau beton aerasi ringan. Proses yang lebih cepat lagi bisa dilakukan kalau menggunakan dinding papan semen atau gipsum.

Cepat vs harga

Mungkin kita sepakat pada ungkapan “ada harga ada barang”, yang artinya kira-kira: kalau mau cepat, ya bayarlah sedikit lebih mahal. Ungkapan ini bisa jadi berlaku pada bahan bangunan. Rata-rata bahan bangunan alternatif memiliki harga lebih mahal. Kalau membandingkan bata dengan batako misalnya. Satu buah dijual pada kisaran harga Rp300 (untuk satu meter persegi (40bata) Rp12.000. Batako: sekitar Rp2.000/buah (satu meter persegi (10 batako) Rp20.000. Dari sisi harga, batako atau beton aerasi ringan, relatif lebih mahal. Keuntungan menggunakan batako adalah: proses pemasangannya jadi lebih cepat. Dengan demikian, ongkos tukang pun bisa ditekan.

Lalu bagaimana dengan total biayanya? So, so, lah. Namun kalau mengingat kembali ungkapan “ada harga ada barang”, ya menggunakan bahan alternatif, harga bahan bangunan pun bisa jadi lebih mahal dari bahan bangunan standar yang biasa kita gunakan. Setuju atau tidak,… share pendapat Anda lewat komentar di bawah ini!

TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH

TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH


Indonesia merupakan Negara yang kaya akan unsurindigenous lokal diantaranya dalam bidang arsitektur. Kearifan arsitektur tradisional Indonesia mampu menghadapi perubahan dan tantangan alam yang menjadi salah satu alasan kuat pentingnya pemanfaatan potensi arsitektur lokal di Indonesia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi menyebabkan bahan bangunan yang semula dipakai dalam bentuk asal tanpa pengolahan seperti bambu kayu, daun, tanah, lumpur berubah menjadi bahan bangunan yang dihasilkan melalui proses tertentu. Hal tersebut menimbulkan dampak bagi perkembangan teknologi di bidang konstruksi bangunan yang secara langsung maupun tidak langsung juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dampak yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi ini tidak selalu positif, namun juga menimbulkan dampak negatif terutama yang berkaitan dengan limbah yang dihasilkan oleh proses konstruksi. Berdasarkan kondisi tersebut maka dibutuhkan suatu pemikiran untuk kembali memanfaatkan kearifan arsitektur lokal yang sebagian besar menganut konsep keseimbangan manusia dengan alam.

Penelitian ini dilakukan untuk mengangkat salah satu teknologi bangunan lokal yang berasal dari Desa Taro, Ubud-Bali yaitu cat berbahan dasar tanah taro atau yang sering disebut dengan cat taro. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif evaluatif yaitu menggambarkan mengenai sejarah proses pembuatan, penerapan dan diahiri dengan melakukan evaluasi kekurangan serta kelebihan cat taro. Dari penelitian ini didapatkan bahwa cat taro yang dibuat dari tanah dan pemanfaatan bahan-bahan limbah konstruksi seperti pecahan batu dapat mempercantik tampilan eksterior maupun interior bangunan tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungannya.