Sabtu, 16 April 2011

TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH

TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN CAT BERBAHAN DASAR TANAH


Indonesia merupakan Negara yang kaya akan unsurindigenous lokal diantaranya dalam bidang arsitektur. Kearifan arsitektur tradisional Indonesia mampu menghadapi perubahan dan tantangan alam yang menjadi salah satu alasan kuat pentingnya pemanfaatan potensi arsitektur lokal di Indonesia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi menyebabkan bahan bangunan yang semula dipakai dalam bentuk asal tanpa pengolahan seperti bambu kayu, daun, tanah, lumpur berubah menjadi bahan bangunan yang dihasilkan melalui proses tertentu. Hal tersebut menimbulkan dampak bagi perkembangan teknologi di bidang konstruksi bangunan yang secara langsung maupun tidak langsung juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dampak yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi ini tidak selalu positif, namun juga menimbulkan dampak negatif terutama yang berkaitan dengan limbah yang dihasilkan oleh proses konstruksi. Berdasarkan kondisi tersebut maka dibutuhkan suatu pemikiran untuk kembali memanfaatkan kearifan arsitektur lokal yang sebagian besar menganut konsep keseimbangan manusia dengan alam.

Penelitian ini dilakukan untuk mengangkat salah satu teknologi bangunan lokal yang berasal dari Desa Taro, Ubud-Bali yaitu cat berbahan dasar tanah taro atau yang sering disebut dengan cat taro. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif evaluatif yaitu menggambarkan mengenai sejarah proses pembuatan, penerapan dan diahiri dengan melakukan evaluasi kekurangan serta kelebihan cat taro. Dari penelitian ini didapatkan bahwa cat taro yang dibuat dari tanah dan pemanfaatan bahan-bahan limbah konstruksi seperti pecahan batu dapat mempercantik tampilan eksterior maupun interior bangunan tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar